ASEAN Economic Community (AEC) akan berlangsung pada tahun
2015. Negara-negara di ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi dengan era
perdagangan besar baik barang, jasa, dan investasi. Yang saya tangkap ASEAN
Economic Community ini adalah peleburan warga Asean yang bisa masuk ke negara
lain dan dapat bekerja di negara lain juga. Hal ini berarti masyarakat
Indonesia akan bersaing langsung dengan masyarakat luar negeri. Oleh sebab itu, tenaga
profesional dari Indonesia harus membekali diri dengan meningkatkan kemampuan
hard skill maupun softs kill. Siap tidak siap, ini lah yang akan kita hadapi
bersama. Apakah ini berdampak baik untuk
Indonesia? Yahhh, segala sesuatu yang terjadi pasti akan ada baik dan akan ada
buruk nya juga. Jika dilihat dari sisi baik maka Indonesia dapat meningkatkan
skill nya dan membuka kesempatan warganya untuk mempunyai daya saing yang lebih
baik lagi. Namun jika dilihat dari sisi buruk, maka apakah warga negara
Indonesia telah siap? Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menguasai bermacam-macam bahasa misalnya Bahasa
Inggris, Bahasa Mandarin, dan bahkan tidak hanya itu, segala hal yang
berhubungan dengan profesi akuntan pun wajib kita kuasai. Nah, disinilah fokus
utama kenapa mahasiswa disebut sebagai agent
of change. Untuk mendukung Indonesia nantinya dalam AEC kita sebagai
mahasiswa hendaknya terus memperbaiki diri dan terus memperbaiki kemampuan kita
agar menjadi tenaga yang terampil. Dan tentunya masalah ini tidak hanya untuk mahasiswa
profesi akuntan saja, melainkan mahasiswa yang berprofesi lainnya pun akan
merasakan dampak dari AEC 2015 ini.
Menurut
saya Indonesia belum siap dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.
Karena menurut saya daya saing produk Indonesia maupun Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia masih kalah bersaing dengan produk impor lainnya. Perdagangan
bebas di Asean ini memang sangatlah penting untuk perkembangan Indonesia, bisa
atau tidaknya Indonesia bertahan kedepannya memang sangat ditentukan dari SDM
yang ada. Baik dari produk yang bisa bersaing maupun mainset para konsumen yang
lebih cinta tanah air. Agus Suparto dari Pusat Pembinan Akuntan dan Jasa
Penilai Kementrian Keuangan (Kemenkeu), dalam seminar nasional bertajuk
Tantangan dan Peluang AEC 2015 Bagi Perekonomian Indonesia yang digelar di aula
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senin (18/11),
mengemukakan perlunya peningkatan profesionalisme kinerja akuntan dalam
menghadapi AEC 2015. Beliau mengatakan, “Jumlah akuntan profesional di kita
lebih kecil dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Filipina. Padahal, potensi
market jasa akuntansi di Indonesia sangat besar. Kita khawatir nanti akuntan
dari negara ASEAN lainnya masuk ke Indonesia. Karena itu profesi akuntansi
Indonesia harus siap hadapi AEC 2015 jadi akuntan asing tidak akan mendominasi.
Profesi akuntansi Indonesia juga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,
bahkan melebarkan pasar ke negara ASEAN lain.”
Beberapa
strategi yang harus dijalankan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic
Community 2015 antara lain:
1. Bersosialisasi
besar-besaran mengenai adanya AEC 2015 kepada masyarakat Indonesia khususnya
terhadap pengusaha besar maupun pengusaha kecil.
2. Pemberdayaan
Usaha Makro, Mikro, dan Menengah
3. Penyediaan
Modal
4. Peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Perbaikan
Infrastruksur di Indonesia Reformasi kelembagaan dan pemerintah
6. Reformasi
Iklim Informasi
Hal tersebut, merupakan sebagian kecil strategi yang
harus dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi persaingan antar
negara Asia Tenggara di AEC 2015 nanti. Menurut Joseph Stiglitz (Making
Globalization Work), tak ada satupun negara yang bisa menghindar diri dari
globalisasi. Oleh sebab itu dibutuhkan persiapan yang baik mulai dari sekarang.
Pendidikan yang tinggi memang dituntut namun dapat pula dikembangkan
keterampilan baik dalam kerjasama dengan pihak diluar kampus maupun dalam dunia
organisasi mahasiswa (ormawa). Sehingga dari hal tersebut, diharapkan dapat
tercipta SDM yang terdidik dengan keterampilan soft skil yang lebih terlatih.
Dengan
bergabungnya Indonesia sebagai anggota AEC 2015, maka mau tidak mau akan ada
banyak perubahan yang akan dialami oleh Indonesia. Saya berharap Indonesia
bukan hanya sekedar ikut partisipasi saja, tapi bisa ikut ambil bagian masuk ke dalam posisi perdagangan
ekonomi tersebut. Mari kita persiapkan diri kita untuk menghadapi AEC 2015 di
era globalisasi yang makin mengglobalisasi
lagi.
Sumber referensi : alsalcunsoed.org/2014/06/17/karya-tulis-strategi-indonesia-dalam-menghadapi-asean-economic-community-2015/
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar