Senin, 24 November 2014

Persiapan Menghadapi AEC 2015



ASEAN Economic Community (AEC) akan berlangsung pada tahun 2015. Negara-negara di ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi dengan era perdagangan besar baik barang, jasa, dan investasi. Yang saya tangkap ASEAN Economic Community ini adalah peleburan warga Asean yang bisa masuk ke negara lain dan dapat bekerja di negara lain juga. Hal ini berarti masyarakat Indonesia akan bersaing langsung dengan masyarakat luar negeri. Oleh sebab itu, tenaga profesional dari Indonesia harus membekali diri dengan meningkatkan kemampuan hard skill maupun softs kill. Siap tidak siap, ini lah yang akan kita hadapi bersama. Apakah ini berdampak baik untuk Indonesia? Yahhh, segala sesuatu yang terjadi pasti akan ada baik dan akan ada buruk nya juga. Jika dilihat dari sisi baik maka Indonesia dapat meningkatkan skill nya dan membuka kesempatan warganya untuk mempunyai daya saing yang lebih baik lagi. Namun jika dilihat dari sisi buruk, maka apakah warga negara Indonesia telah siap? Sebagai warga negara Indonesia, kita harus  menguasai bermacam-macam bahasa misalnya Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan bahkan tidak hanya itu, segala hal yang berhubungan dengan profesi akuntan pun wajib kita kuasai. Nah, disinilah fokus utama kenapa mahasiswa disebut sebagai agent of change. Untuk mendukung Indonesia nantinya dalam AEC kita sebagai mahasiswa hendaknya terus memperbaiki diri dan terus memperbaiki kemampuan kita agar menjadi tenaga yang terampil. Dan tentunya masalah ini tidak hanya untuk mahasiswa profesi akuntan saja, melainkan mahasiswa yang berprofesi lainnya pun akan merasakan dampak dari AEC 2015 ini.
         
   Menurut saya Indonesia belum siap dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015. Karena menurut saya daya saing produk Indonesia maupun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih kalah bersaing dengan produk impor lainnya. Perdagangan bebas di Asean ini memang sangatlah penting untuk perkembangan Indonesia, bisa atau tidaknya Indonesia bertahan kedepannya memang sangat ditentukan dari SDM yang ada. Baik dari produk yang bisa bersaing maupun mainset para konsumen yang lebih cinta tanah air. Agus Suparto dari Pusat Pembinan Akuntan dan Jasa Penilai Kementrian Keuangan (Kemenkeu), dalam seminar nasional bertajuk Tantangan dan Peluang AEC 2015 Bagi Perekonomian Indonesia yang digelar di aula Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senin (18/11), mengemukakan perlunya peningkatan profesionalisme kinerja akuntan dalam menghadapi AEC 2015. Beliau mengatakan, “Jumlah akuntan profesional di kita lebih kecil dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Filipina. Padahal, potensi market jasa akuntansi di Indonesia sangat besar. Kita khawatir nanti akuntan dari negara ASEAN lainnya masuk ke Indonesia. Karena itu profesi akuntansi Indonesia harus siap hadapi AEC 2015 jadi akuntan asing tidak akan mendominasi. Profesi akuntansi Indonesia juga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan melebarkan pasar ke negara ASEAN lain.”
            Beberapa strategi yang harus dijalankan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community 2015 antara lain:
1.    Bersosialisasi besar-besaran mengenai adanya AEC 2015 kepada masyarakat Indonesia khususnya terhadap pengusaha besar maupun pengusaha kecil.
2.    Pemberdayaan Usaha Makro, Mikro, dan Menengah
3.    Penyediaan Modal
4.    Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
5.    Perbaikan Infrastruksur di Indonesia Reformasi kelembagaan dan pemerintah
6.    Reformasi Iklim Informasi
Hal tersebut, merupakan sebagian kecil strategi yang harus dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara Asia Tenggara di AEC 2015 nanti. Menurut Joseph Stiglitz (Making Globalization Work), tak ada satupun negara yang bisa menghindar diri dari globalisasi. Oleh sebab itu dibutuhkan persiapan yang baik mulai dari sekarang. Pendidikan yang tinggi memang dituntut namun dapat pula dikembangkan keterampilan baik dalam kerjasama dengan pihak diluar kampus maupun dalam dunia organisasi mahasiswa (ormawa). Sehingga dari hal tersebut, diharapkan dapat tercipta SDM yang terdidik dengan keterampilan soft skil yang lebih terlatih.
            Dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota AEC 2015, maka mau tidak mau akan ada banyak perubahan yang akan dialami oleh Indonesia. Saya berharap Indonesia bukan hanya sekedar ikut partisipasi saja, tapi bisa ikut ambil  bagian masuk ke dalam posisi perdagangan ekonomi tersebut. Mari kita persiapkan diri kita untuk menghadapi AEC 2015 di era globalisasi yang makin mengglobalisasi  lagi.

Sumber referensi : alsalcunsoed.org/2014/06/17/karya-tulis-strategi-indonesia-dalam-menghadapi-asean-economic-community-2015/

karya ini ditulis oleh :

Crisvina Sono F L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar