Selasa, 25 November 2014

Benarkah Menghadapi MEA Begitu Sulit, Terutama dalam Bidang Profesi Akuntan? Opini dari Mahasiswi Akuntansi

Gaung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) semakin terngiang-ngiang tiap waktu. Banyak artikel, seminar, debat, serta pelatihan yang membahas dan mempersiapkan diri untuk menyambut MEA yang tak lama lagi. Sayangnya tidak seluruh warga negara Indonesia ini optimisme untuk menghadapi MEA tahun depan, bahkan besar dari mereka seolah tutup mata dan tak peduli. “Apa yang terjadi, terjadilah” itulah kenyataan yang sering terlihat.
Saya sebagai mahasiswi jurusan Akuntansi-pun masih bingung apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi MEA? Para dosen sesekali mengingatkan bahwa tantangan sebagai akuntan kedepan akan semakin sulit apabila saya tidak mau mendorong diri sendiri untuk meningkatkan soft-skills saya. Kemampuan berbahasa Inggris, kecakapan mengelola teknologi, mampu membawa diri dengan baik, dan etos kerja yang tinggi merupakan beberapa soft-skills yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA.

Ketika MEA menjadi kenyataan, persaingan dalam mencari pekerjaan semain berat. Kenyataannya Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang berpotensi untuk mencari pekerjaan dan memperoleh penghidupan yang lebih baik. Sebagai contoh, upah buruh di Vietnam sekitar Rp 1.500.000,- sedangkan di Indonesia upah buruh tembus Rp 2.000.000,- lebih, salah satu contoh lain adalah budaya warga negara Filipina bersedia bekerja lebih lama tanpa gaji lembur, hal ini menunjukan etos kerja yang sangat tinggi. Mampukah kami –para pencari kerja- bersaing dengan mereka?

Ketakutan untuk tidak mampu bersaing dengan akuntan bangsa lain yang berpartisipasi dalam MEA memang menjadi bayangan hitam terbesar saat ini. Di dalam budaya kita memang sudah tertanam bahwa bangsa lain memang memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari kita. Salah satu contoh-nya adalah sertifikasi akuntan di negara ASEAN lainnya sebagaian besar bertingkat internasional yang artinya akuntan tersebut layak bekerja diberbagai belahan negara di dunia ini, sedangkan kita -akuntan muda- melihat untuk mencapai sertifikasi sudah tidak percaya diri terlebih dahulu. Takut apabila tidak lulus sertifikasi walaupun itu masih dalam tingkat nasional.  

Para akuntan harus menyiapkan diri dengan cara mengikuti sertifikasi profesi. Saya sebagai mahasiswi yang masih duduk disemester tiga tentu tak mungkin untuk mengikuti sertifikasi profesi akuntansi bahkan untuk bergabung dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) belum layak. Bagaimana saya mau bersaing dengan mereka –para akuntan senior yang memiliki sertifikasi yang cukup baik dan banyak- ? Saya merasa tidaklah adil jika situasinya seperti ini. 


Ketika saya membaca beberapa artikel akuntansi diinternet saya menyadari bahwa menjadi akuntan bukanlah hal mudah saat ini terutama dalam menghadapi MEA tahun 2015. Bukan hal mudah tetapi bukan berarti tidak mungkin. Jasa akuntan publik saat ini di Indonesia masih sangat sedikit, apabila diandaikan perbandingan akuntan publik di Indonesia masih 10.000 dibandingkan dengan 200.000.000 masyarakat Indonesia. Peluangan akuntan Indonesia untuk berjaya di negeri sendiri masih sangatlah lebar. Saya menjadi tidaklah sepesimis dulu.

Para calon akuntan muda Indonesia sebaiknya tidak memiliki pemikiran pesimis terlebih dahulu dalam menghadapi MEA yang dimulai 2015 mendatang. Anggaplah kesempatan kita yang masih duduk dibangku kuliah ini sebagai “mencuri start” dari para senior-senior kita. Kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengasah soft-skills kita, terutama Bahasa Inggris yang menjadi momok sebagian besar warga Indonesia. 

Profesi akuntan di MEA nanti janganlah menjadi beban untuk kita melihat karir kita kedepan. Carilah kesempatan-kesempatan kecil yang mungkin tak terlihat oleh orang lain sebagai batu loncatan kita. Saya percaya pilihan saya dulu ketika mengambil jurusan Akutansi bukanlah kesalahan, saat inilah saya dan anda sedang diuji untuk mewujudkan bahwa keyakinan kita terhadapa pilihan kita di jurusan Akuntansia adalah benar. Maju terus akuntan Indonesi!

Sumber refrensi :

Karya tulis ini dibuat oleh :
Iin Christanti ( NRP : 3203013057 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar