Demo demi
demo akan kenaikan harga BBM silih berganti. ““Revolusi, revolusi,” teriak
salah seorang pendemo saat mendekati puluhan aparat polisi yang berjaga di
gerbang DPRD Jabar, Kota Bandung.” Begitulah sedikit kabar yang dirilis
detik.com pada 21 November 2014 lalu. Tidak hanya itu, masih banyak
penolakan-penolakan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka
kenaikan harga BBM ini.
Sejak 18
November 2014, para pengendara motor maupun mobil, memang harus merogoh
kantongnya lebih dalam lagi saat ingin membeli BBM. Ini merupakan akibat dari keputusan
Presiden untuk menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM yang meningkat hampir
31% dari harga awalnya inilah yang menimbulkan banyak kotroversi di masyarakat.
Sebenarnya
apa manfaat kenaikan harga BBM ini bagi kita sebagai masyarakat Indonesia?
Mungkin tidak banyak masyarakat yang mengerti apalagi tahu alasan kenaikan
harga BBM ini. Menurut Tribunnews.com pada hari Senin,17 November 2014 lalu,
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menaikan harga BBM karena anggaran
infrastruktur dan pendidikan tidak ada. “Selama ini anggaran yang ada
dihamburkan untuk menyubsidi BBM.” katanya dalam pidato hari Senin lalu.
Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa subsidi BBM ini akan dialihkan dari
sektor konsumtif ke sektor produktif.
Seperti yang
dikatakan oleh Presiden Joko Widodo diatas, akan ada pengalihan anggaran subsidi
BBM dari sektor konsumtif ke sektor produktif. Jika dilihat dari sisi akuntansi,
maka akan terlihat bahwa ini merupakan sebuah keputusan taktis. Keputusan untuk
menutup anggaran subsidi BBM dan mengalihkannya pada sektor lain yang lebih
menguntungkan. Tentu saja, apabila dalam akuntansi anggaran akan dialihkan
kepada lini yang dapat memberikan laba maksimal, dalam pemerintahan Joko Widodo
ini anggaran akan dialihkan ke sektor yang berguna untuk membangun negara kita
ini, maritim contohnya.
Dalam
model akuntansi, ada enam langkah penting yang harus dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan taktis (Hansen dan Mowen, 2009:100) yaitu, pengenalan dan
pendefinisian masalah, pengidentifikasian alternatif, penetapan biaya dan
manfaat yang relevan atas setiap alternatif, perbandingan biaya dan manfaat
yang relevan atas setiap alternatif, penilaian faktor-faktor kualitatif, dan pengambilan
keputusan. Jika dirinci, maka dapat dikatakan bahwa tidak adanya anggaran infrastruktur
dan pendidikan merupakan sebuah masalah. Melalui masalah ini, pemerintah mulai
memikirkan beberapa alternatif yang mungkin dipilih, salah satunya adalah
mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif. Berdasarkan penetapan dan perhitungan
biaya serta manfaat yang diperkirakan, maka didapat anggaran subsidi BBM
sebesar 714 triliun rupiah yang sebenarnya dapat dialihkan ke sektor lainnya, seperti infrastruktur 507
triliun rupiah, kesehatan 202 triliun rupiah, dan sisanya dapat digunakan untuk
memperbaiki waduk yang telah rusak dan membangun 11 waduk baru pada tahun 2015 dengan
kisaran biaya 400 hingga 500 miliar rupiah, atau kereta api di Sumatera Utara
dengan biaya 360 triliun rupiah (Suara Pembaruan, 18 November 2014). Tidak lupa
mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif yang ada, seperti kemungkinan
inflasi, dan kerugian masa datang yang akan terjadi, maka diputuskan bahwa sebagian
subsidi BBM akan ditarik dan dialihkan ke sektor pembangunan lainnya demi
kesejahteraan masyarakat.
Mungkin kesejahteraan
masyarakat yang dimaksud belum terlihat, begitu pula dengan infrastruktur dan
pendidikan yang dijanjikan. Bukannya tidak mungkin itu akan terjadi, tetapi
waktulah yang akan membuktikan segalanya. Dalam kondisi seperti inilah kita
sebagai masyarakat Indonesia harus mampu mendukung pemerintahan yang sedang
berjalan, karena tanpa kita, sederet pejabat dalam pemerintahan itu bukanlah
apa-apa. Jadi, katakan “YA” pada kenaikan BBM 2014?
Sumber :
R. Hansen, Don dan Maryanne. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
http://m.tribunnews.com/nasional/2014/11/17/jokowi-selama-ini-anggaran-tidak-tersedia-karena-dihamburkan-untuk-subsidi-bbm
(diunduh 24 November 2014 pukul 22.15)
http://sp.beritasatu.com/home/presiden-optimistis-pengalihan-subsidi-bbm-akan-bermanfaat/69308
(diunduh 24 November 2014 pukul 22.35)
karya ini ditulis oleh :
Renata Seahan /
3203013164
Tidak ada komentar:
Posting Komentar