Selasa, 25 November 2014

KATAKAN “YA” PADA KENAIKAN BBM 2014

            Demo demi demo akan kenaikan harga BBM silih berganti. ““Revolusi, revolusi,” teriak salah seorang pendemo saat mendekati puluhan aparat polisi yang berjaga di gerbang DPRD Jabar, Kota Bandung.” Begitulah sedikit kabar yang dirilis detik.com pada 21 November 2014 lalu. Tidak hanya itu, masih banyak penolakan-penolakan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka kenaikan harga BBM ini.
            Sejak 18 November 2014, para pengendara motor maupun mobil, memang harus merogoh kantongnya lebih dalam lagi saat ingin membeli BBM. Ini merupakan akibat dari keputusan Presiden untuk menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM yang meningkat hampir 31% dari harga awalnya inilah yang menimbulkan banyak kotroversi di masyarakat.
            Sebenarnya apa manfaat kenaikan harga BBM ini bagi kita sebagai masyarakat Indonesia? Mungkin tidak banyak masyarakat yang mengerti apalagi tahu alasan kenaikan harga BBM ini. Menurut Tribunnews.com pada hari Senin,17 November 2014 lalu, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menaikan harga BBM karena anggaran infrastruktur dan pendidikan tidak ada. “Selama ini anggaran yang ada dihamburkan untuk menyubsidi BBM.” katanya dalam pidato hari Senin lalu. Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa subsidi BBM ini akan dialihkan dari sektor konsumtif ke sektor produktif.
            Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo diatas, akan ada pengalihan anggaran subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor produktif. Jika dilihat dari sisi akuntansi, maka akan terlihat bahwa ini merupakan sebuah keputusan taktis. Keputusan untuk menutup anggaran subsidi BBM dan mengalihkannya pada sektor lain yang lebih menguntungkan. Tentu saja, apabila dalam akuntansi anggaran akan dialihkan kepada lini yang dapat memberikan laba maksimal, dalam pemerintahan Joko Widodo ini anggaran akan dialihkan ke sektor yang berguna untuk membangun negara kita ini, maritim contohnya.
            Dalam model akuntansi, ada enam langkah penting yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan taktis (Hansen dan Mowen, 2009:100) yaitu, pengenalan dan pendefinisian masalah, pengidentifikasian alternatif, penetapan biaya dan manfaat yang relevan atas setiap alternatif, perbandingan biaya dan manfaat yang relevan atas setiap alternatif, penilaian faktor-faktor kualitatif, dan pengambilan keputusan. Jika dirinci, maka dapat dikatakan bahwa tidak adanya anggaran infrastruktur dan pendidikan merupakan sebuah masalah. Melalui masalah ini, pemerintah mulai memikirkan beberapa alternatif yang mungkin dipilih, salah satunya adalah mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif. Berdasarkan penetapan dan perhitungan biaya serta manfaat yang diperkirakan, maka didapat anggaran subsidi BBM sebesar 714 triliun rupiah yang sebenarnya dapat dialihkan ke  sektor lainnya, seperti infrastruktur 507 triliun rupiah, kesehatan 202 triliun rupiah, dan sisanya dapat digunakan untuk memperbaiki waduk yang telah rusak dan membangun 11 waduk baru pada tahun 2015 dengan kisaran biaya 400 hingga 500 miliar rupiah, atau kereta api di Sumatera Utara dengan biaya 360 triliun rupiah (Suara Pembaruan, 18 November 2014). Tidak lupa mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif yang ada, seperti kemungkinan inflasi, dan kerugian masa datang yang akan terjadi, maka diputuskan bahwa sebagian subsidi BBM akan ditarik dan dialihkan ke sektor pembangunan lainnya demi kesejahteraan masyarakat.
            Mungkin kesejahteraan masyarakat yang dimaksud belum terlihat, begitu pula dengan infrastruktur dan pendidikan yang dijanjikan. Bukannya tidak mungkin itu akan terjadi, tetapi waktulah yang akan membuktikan segalanya. Dalam kondisi seperti inilah kita sebagai masyarakat Indonesia harus mampu mendukung pemerintahan yang sedang berjalan, karena tanpa kita, sederet pejabat dalam pemerintahan itu bukanlah apa-apa. Jadi, katakan “YA” pada kenaikan BBM 2014?

Sumber :
R. Hansen, Don dan Maryanne. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.



karya ini ditulis oleh :
Renata Seahan / 3203013164


Tidak ada komentar:

Posting Komentar