Selasa, 25 November 2014

Fair Value Sebagai Dasar Pengukuran Aset Dalam Suatu Entitas

Akuntansi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah input (data-data transaksi) menjadi output (laporan keuangan) yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Suatu entitas akan menggunakan akuntansi untuk menunjukkan bahwa kondisi keuangannya layak untuk mendapatkan tambahan kredit, atau untuk menunjukkan bahwa entitas tersebut aman untuk dijadikan tempat berinvestasi. Suatu entitas juga akan menggunakan akuntansi untuk meninjau apakah pemasoknya masih layak, apakah entitas sudah mengalahkan pesaing, atau apakah strategi bisnis yang dicanangkannya sudah berhasil. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Dalam konsep perekonomian saat ini, setiap entitas bebas untuk melakukan aktivitas ekonomi. Setiap entitas juga bebas untuk mengoptimalkan input dan proses untuk mendapatkan output. Prinsip ekonomi ini jika ditambah dengan sifat dasar manusia yaitu keserakahan (greed) akan menjadikan akuntansi sebagai alat untuk melakukan fraud. Hal ini merupakan salah satu sebab munculnya pengaturan akuntansi baru yang berbasis prinsip yaitu IFRS. Meskipun demikian, FASB dan IASB bekerja sama untuk berusaha mengharmonisasikan standar akuntansi masing-masing. Pertanyaan mengenai bagaimana aset seharusnya diakui di neraca merupakan salah satu isu penting yang harus dicari solusinya. Untuk itu baik IASB maupun FASB melakukan pengujian secara seksama terhadap fair value. Namun perubahan tersebut tentu akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis. Salah satunya adalah, banyak menggunakan fair value accounting dalam dunia pendidikan dan dalam dunia bisnis akan menyebabkan smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance sheet approach dan fair value.

IFRS dianggap sebagai "prinsip-prinsip berdasarkan" peraturan luas terdiri dari: (1) Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)-standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001; (2) Standar Akuntansi Internasional (IAS)-standar yang diterbitkan sebelum 2001; (3) Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC)-yang diterbitkan setelah tahun 2001; (4) Berdiri Interpretasi Committee (SIC)- yang diterbitkan sebelum 2001; (5) Kerangka Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.

Menurut PSAK Nomor 10 pengertian nilai wajar (fair value) adalah, Suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction). Fair value ditetapkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) sebagai dasar untuk mengukur aset. Dengan diperkenalkannya International Financial Reporting Standard (IFRS) di berbagai belahan dunia, penggunaan metode fair value secara benar menjadi sangat penting. Akan tetapi, jika kekuatan ekonomi terbesar di dunia tidak termasuk di dalamnya (Amerika Serikat), maka tidak dapat benar-benar disebut seluruh dunia. Amerika Serikat tidak mengadopsi IFRS, akan tetapi mereka mempunyai standar akuntansi sendiri yang disusun oleh Financial Accounting Standard Board (FASB). FASB tidak mengakui fair value sebagai dasar untuk mengukur aset, mereka mencatat aset dengan dasar biaya historis (historic cost). Sementara itu FASB secara serentak melakukan investigasi sendiri terhadap fair value dan telah menerbitkan sebuah exposure draft.

Akuntansi mark-to-market akan berakibat perubahan yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar. Sehingga terdapat kesepakatan bahwa standar akuntansi yang ada perlu diperbaiki untuk memastikan bahwa laporan keuangan bermanfaat, relevan, dan terpercaya dan laporan keuangan berbasis Fair Value. kita harus mulai dengan pentingnya akuntansi terhadap sistem ekonomi kita. Pusat kapitalisme adalah identifikasi harga dan perhitungan laba rugi. Penilaian paling penting yang dibuat oleh manajer adalah apakan keputusan mereka menghasi paling penting yang dibuat oleh manajer adalah apakan keputusan mereka menghasilkan keuntungan (laba) atau kerugian. Apalagi, investor, kreditor, dan partner bisnis menggunakan data akuntansi untuk membuat keputusan untuk alokasi investasi, memperpanjang kredit, dan mengevaluasi kerja sama.

Dalam penyusunan perencanaan ataupun pengambilan keputusan seorang manajer memerlukan informasi – informasi yang relevan untuk meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari perencanaan atau keputusan yang telah dibuat. Oleh karena itu seorang pengolah informasi atau akuntan harus dapat menyajikan informasi – informasi yang relevan dan berkualitas. Informasi yang disajikan dalam akuntansi manajemen ini merupakan informasi utama yang dimiliki perusahaan. Informasi ini sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Kemungkinan terbaik estimasi konsep relevan adalah bahwa penggunaan estimasi lebih baik ketimbang menggunakan ukuran yang tidak relevan. Masalah yang selalu ada yang tidak dapat dihindari adalah bahwa model akuntansi berdasarkan historical cost tidak mengakui adanya perubahan nilai bersifat ekonomis, dan cenderung membiarkan perusahaan memilih sendiri apakah dan kapan mengakui adanya perubahan tersebut.pasar adalah bersumber dari perdebatan kalangan akademik yang akhirnya berubah menjadi masalah penting yang harus dipraktekan.meningkatkan keterbandingan laporan keuangan; dan informasi lebih dekat dengan apa yang diinginkan oleh pemakai laporan keuangan. Dengan demikian, potensi laba/rugi sebuah perusahaan jauh jauh hari sudah bisa diprediksikan.meningkatkan keterbandingan laporan keuangan; dan informasi lebih dekat dengan apa yang diinginkan oleh pemakai laporan keuangan.

Karya tulis ini dibuat oleh :
Agnes Angelina ( NRP : 3203013110 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar