Minggu, 23 November 2014

PENTINGNYA MEMPELAJARI STANDART AKUNTANSI INTERNASIONAL (IFRS)

Pendahuluan
Dalam kegiatan sehari-hari ilmu akuntansi tidak lepas dari aktivitas yang manusia lakukan. Di Indonesia akuntansi merupakan salah satu jurusan yang sudah ada sejak SMP. Menurut Kieso akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun. Rumus dasar yang digunakan dalam menjurnal adalah asset = liabilitas + ekuitas. Langkah-langkah yang dilakukan dalam akuntansi mulai dari menjurnal adanya transaksi, memposting kedalam buku besar, membuat penyesuaian, membuat laporan laba rugi, laporan laba ditahan, hingga laporan posisi keuangan.

Ilmu akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap badan usaha, mulai dari badan usaha kecil, menengah, hingga besar. Akuntansi berfungsi untuk perputaran informasi yang ada di dalam perusahaan, oleh sebab itu dibutuhkan banyak akuntan untuk bekerja di dalam perusahaan. Di zaman ini lingkungan kerja tidak hanya berasal dari dalam negri tetapi juga dari luar negri. Mahasiswa dan lulusan sarjana akuntansi tidak hanya harus menguasai standart dan konsep yang ada di Negara Indonesia tetapi juga standart internasional. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.
Jawa Timur, seperti dilaporkan disnaker, jumlah sarjana pencari kerja tidak bisa dibilang kecil. Dari 1.074 sarjana hukum yang mencari kerja, 1.064 orang diketahui belum bekerja. Selain itu, dari 728 sarjana ekonomi manajemen, 710 tercatat belum bekerja (Jawa Pos, 31 Oktober-1 November 2014).  
Walaupun akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap usaha badan tetapi masih saja banyak pengangguran sarjana akuntansi di Indonesia. Hal ini disebabkan tingkat kelulusan sarjana dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai, ditambah lagi dengan masuknya akuntan-akuntan luar negri yang bekerja di Indonesia, yang menyebabkan persaingan ketat. Selain itu pengetahuan akuntansi yang digunakan hanya bertaraf nasional, sehingga susah untuk dapat bersaing di taraf internasional. Oleh sebab itu tidak hanya dibutuhkan kemampuan pengetahuan tentang standart yang ada di Indonesia tetapi juga di taraf internasional, serta dapat menguasai teknologi yang maju dan berkembang. Standart yang digunakan di Indonesia adalah SAK dan SAK ETAP yang ditentukan dan dibuat oleh IAI. Tetapi karna persaingan global dan disetiap Negara mempunyai pengertian, pemahaman dan standart akuntansi yang berbeda  maka standart yang digunakan adalah standart internasional yaitu IFRS.

            Di dalam IFRS terdapat konsep-konsep yang harus dipenuhi. Didalam standart IFRS terdapat konsep-konsep untuk metode dan kegiatan yang akan dilakukan dalam proses akuntansi. Konsep-konsep ini terbagi dalam 3 level of  framework for financial reporting. Level yang pertama adalah tujuan akuntansi yang dilihat dari konsep objektif. Dilevel kedua digunakan menjadi jembatan antara level pertama dan kedua. Dilevel kedua ini terbagi menjadi 2 hal, yaitu Qualitative characteristics dan Element. Qualitative Characteristic terbagi lagi menjadi 2 hal yaitu fundamental qualities dan enhancing qualities. Fundamental qualities dibagi menjadi relevance dan faithful lrepresentation. Sedangkan elements dibagi menjadi 5 yaitu asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban.  Dilevel ketiga yaitu implementasi digunakan sebagai pengakuan, pengukuran, dan konsep pengungkapan. Dilevel ini dibagi menjadi 3 hal, yaitu asumsi, prinsip, dan constraints. Asumsi terbagi menjadi 5 hal yaitu economic entity, going concern, monetary unit, periodicity, dan accrual. Prinsip terbagi menjadi 4 hal yaitu measurement, revenue recognition, expense recognition, dan full disclosure. Constraints terbagi menjadi 2 yaitu kas dan material. Semua konsep-konsep tersebut harus dapat dipenuhi didalam laporan keuangan. Di dalam IFRS semua hal sudah tercatat dengan jelas dan  dapat disesuaikan dengan standart setiap Negara.

            Selain memenuhi konsep-konsep dan aturan yang berlaku dalam IFRS, didalam laporan posisi keuangan juga harus jelas antara asset lancar dan tidak lancar serta kewajiban lancar dan tidak lancar, sehingga perusahaan dan investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk dapat melunasi kewajibannya atau dapat membagikan dividennya kepada investor. Akuntan juga berfungsi untuk melaporkan posisi keuangan sebenar-benarnya kepada pembaca atau investor dalam laporan keuangan tahunan atau kuartalan sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Dalam hal tersebut perusahaan sudah memenuhi konsep full disclosure. Akuntan dapat memberikan penjelasan bagaimana sebuah perusahaan dapat mengalami kerugian maupun keuntungan. Laporan keuangan yang sudah dibuat dapat digunakan oleh manajemen dan perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan atau langkah kedepan yang akan diambil oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat memperkirakan keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan, dalam hal ini tidak lupa juga mempertimbangkan keadaan ekonomi dan faktor lain yang mempengaruhi.

            Agar dapat bertahan di dalam dunia kerja seorang akuntan juga harus dapat menguasai teknologi yang maju dan berkembang. Hal ini agar dapat memudahkan akuntan dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu akuntan juga harus selalu meningkatkan pengetahuannya tentang standart akuntansi yang terbaru, sehingga dapat dimengerti oleh para investor dan juga pemangku kepentingan didalam perusahaan. Akuntan tidak hanya memberikan sumber informasi bagi lingkungan eksternal dan internal, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan badan usaha itu sendiri.

PENUTUP                                                                                              
            Jadi agar dapat bersaing di era globalisasi, seorang akuntan tidak hanya menguasai standart akuntansi di dalam Indonesia tetapi juga standart akuntansi internasional (IFRS) serta dapat mengikuti perkembangan teknologi dan standart-standart terbaru yang ada. Selain itu lulusan sarjana akuntansi juga harus mempelajari dan cepat mempelajari standart pekerjaan yang terbaru agar dapat bersaing di taraf internasional.

DAFTAR PUSTAKA :
http://www.jawapos.com/baca/opinidetail/8868/Sarjana-Terdidik-Makin-Mencemaskan

Karya ini ditulis oleh :
Andrew Kesuma Roberth Junior (NRP : 3203013058)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar