Pendahuluan
Dalam
kegiatan sehari-hari ilmu akuntansi tidak lepas dari aktivitas yang manusia
lakukan. Di Indonesia akuntansi merupakan salah satu jurusan yang sudah ada
sejak SMP. Menurut Kieso akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan
menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian,
pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi
kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah
dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun. Rumus dasar
yang digunakan dalam menjurnal adalah asset = liabilitas + ekuitas. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam akuntansi mulai dari menjurnal adanya transaksi,
memposting kedalam buku besar, membuat penyesuaian, membuat laporan laba rugi,
laporan laba ditahan, hingga laporan posisi keuangan.
Ilmu
akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap badan usaha, mulai dari badan usaha
kecil, menengah, hingga besar. Akuntansi berfungsi untuk perputaran informasi
yang ada di dalam perusahaan, oleh sebab itu dibutuhkan banyak akuntan untuk
bekerja di dalam perusahaan. Di zaman ini lingkungan kerja tidak hanya berasal
dari dalam negri tetapi juga dari luar negri. Mahasiswa dan lulusan sarjana
akuntansi tidak hanya harus menguasai standart dan konsep yang ada di Negara
Indonesia tetapi juga standart internasional. Indonesia merupakan salah satu
Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.
Jawa
Timur, seperti dilaporkan disnaker, jumlah sarjana pencari kerja tidak bisa
dibilang kecil. Dari 1.074 sarjana hukum yang mencari kerja, 1.064 orang
diketahui belum bekerja. Selain itu, dari 728 sarjana ekonomi manajemen, 710
tercatat belum bekerja (Jawa Pos, 31 Oktober-1 November 2014).
Walaupun
akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap usaha badan tetapi masih saja banyak
pengangguran sarjana akuntansi di Indonesia. Hal ini disebabkan tingkat kelulusan
sarjana dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai, ditambah lagi
dengan masuknya akuntan-akuntan luar negri yang bekerja di Indonesia, yang
menyebabkan persaingan ketat. Selain itu pengetahuan akuntansi yang digunakan
hanya bertaraf nasional, sehingga susah untuk dapat bersaing di taraf
internasional. Oleh sebab itu tidak hanya
dibutuhkan kemampuan pengetahuan tentang standart yang ada di Indonesia tetapi
juga di taraf internasional, serta dapat menguasai teknologi yang maju dan
berkembang. Standart yang digunakan di Indonesia adalah SAK dan SAK ETAP yang
ditentukan dan dibuat oleh IAI. Tetapi karna persaingan global dan disetiap
Negara mempunyai pengertian, pemahaman dan standart akuntansi yang berbeda maka standart yang digunakan adalah standart
internasional yaitu IFRS.
Di dalam IFRS terdapat konsep-konsep
yang harus dipenuhi. Didalam standart IFRS terdapat konsep-konsep untuk metode
dan kegiatan yang akan dilakukan dalam proses akuntansi. Konsep-konsep ini
terbagi dalam 3 level of framework
for financial reporting. Level yang pertama adalah tujuan akuntansi yang
dilihat dari konsep objektif. Dilevel kedua digunakan menjadi jembatan antara
level pertama dan kedua. Dilevel kedua ini terbagi menjadi 2 hal, yaitu Qualitative characteristics dan Element. Qualitative Characteristic
terbagi lagi menjadi 2 hal yaitu fundamental
qualities dan enhancing qualities.
Fundamental qualities dibagi menjadi relevance dan faithful lrepresentation. Sedangkan
elements dibagi menjadi 5 yaitu
asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Dilevel ketiga yaitu
implementasi digunakan sebagai pengakuan, pengukuran, dan konsep pengungkapan.
Dilevel ini dibagi menjadi 3 hal, yaitu asumsi, prinsip, dan constraints. Asumsi terbagi menjadi 5
hal yaitu economic entity, going concern,
monetary unit, periodicity, dan accrual. Prinsip terbagi menjadi 4 hal
yaitu measurement, revenue recognition,
expense recognition, dan full
disclosure. Constraints terbagi menjadi 2 yaitu kas dan material. Semua
konsep-konsep tersebut harus dapat dipenuhi didalam laporan keuangan. Di dalam
IFRS semua hal sudah tercatat dengan jelas dan
dapat disesuaikan dengan standart setiap Negara.
Selain memenuhi konsep-konsep dan
aturan yang berlaku dalam IFRS, didalam laporan posisi keuangan juga harus
jelas antara asset lancar dan tidak lancar serta kewajiban lancar dan tidak
lancar, sehingga perusahaan dan investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan
untuk dapat melunasi kewajibannya atau dapat membagikan dividennya kepada
investor. Akuntan juga berfungsi untuk melaporkan posisi keuangan
sebenar-benarnya kepada pembaca atau investor dalam laporan keuangan tahunan
atau kuartalan sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Dalam hal tersebut
perusahaan sudah memenuhi konsep full
disclosure. Akuntan dapat memberikan penjelasan bagaimana sebuah perusahaan
dapat mengalami kerugian maupun keuntungan. Laporan keuangan yang sudah dibuat
dapat digunakan oleh manajemen dan perusahaan sebagai dasar pengambilan
keputusan atau langkah kedepan yang akan diambil oleh perusahaan. Dengan
demikian perusahaan dapat memperkirakan keuntungan yang akan dicapai oleh
perusahaan, dalam hal ini tidak lupa juga mempertimbangkan keadaan ekonomi dan
faktor lain yang mempengaruhi.
Agar dapat bertahan di dalam dunia kerja
seorang akuntan juga harus dapat menguasai teknologi yang maju dan berkembang.
Hal ini agar dapat memudahkan akuntan dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu
akuntan juga harus selalu meningkatkan pengetahuannya tentang standart
akuntansi yang terbaru, sehingga dapat dimengerti oleh para investor dan juga
pemangku kepentingan didalam perusahaan. Akuntan tidak hanya memberikan sumber
informasi bagi lingkungan eksternal dan internal, tetapi juga untuk
meningkatkan kualitas perusahaan dan badan usaha itu sendiri.
PENUTUP
Jadi agar dapat bersaing di era
globalisasi, seorang akuntan tidak hanya menguasai standart akuntansi di dalam
Indonesia tetapi juga standart akuntansi internasional (IFRS) serta dapat
mengikuti perkembangan teknologi dan standart-standart terbaru yang ada. Selain
itu lulusan sarjana akuntansi juga harus mempelajari dan cepat mempelajari
standart pekerjaan yang terbaru agar dapat bersaing di taraf internasional.
DAFTAR PUSTAKA :
http://www.jawapos.com/baca/opinidetail/8868/Sarjana-Terdidik-Makin-Mencemaskan
Karya ini ditulis oleh :
Andrew Kesuma Roberth Junior (NRP : 3203013058)
Andrew Kesuma Roberth Junior (NRP : 3203013058)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar