Rabu, 26 November 2014

INDONESIA PERLU KELUAR DARI PERAHU!

     Tak terasa kita semakin dekat dengan penghujung tahun. Pergantian tahun kali ini menjadi berbeda dengan yang sebelumnya. Mengapa demikian? Karena tahun 2015 akan menjadi lembaran baru yang mengantarkan negara Indonesia untuk menyambut ASEAN Economic Community (AEC). Kekuatan ekonomi  adalah dasar dari  kekuatan sebuah negara. Perekonomian negara Indonesia adalah salah satu perekonomian yang tumbuh paling cepat di dunia.  Selama beberapa decade terakhir,  perekonomian Indonesia  telah tumbuh rata-rata sekitar 5-6% per tahun. Asumsikan pertumbuhan akan tetap sebesar itu maka Indonesia akan tetap bergerak naik dalam perekonomian dunia. Indonesia akan memiliki ekonomi terbesar kesepuluh di dunia pada tahun 2030, ketika PDB-nya menjadi dua kali ukuran Australia. Pada tahun 2050 Indonesia akan naik menjadi peringkat ketujuh, dengan PDB sekitar tiga kali ukuran Australia.

     Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN mau tidak mau harus siap menyongsong era perdagangan bebas yang dilaksanakan oleh AEC. Pelaksanaan AEC yang akan datang turut menggerakkan setiap profesi berpikir keras untuk mempersiapkan berbagai keperluan dalam menyambut era tersebut. Kualitas perdagangan pun dituntut harus lebih kompetitif. Oleh karena itu, setiap profesi harus meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, terutama profesi akuntan. Akuntan memiliki peran besar dalam perekonomian nasional. Hampir semua bidang memerlukan campur tangan akuntan untuk meningkatkan transparasi dan kualitas informasi keuangan. Keberadaan akuntan di sektor publik dapat mendorong pengelolaan keuangan negara yang semakin transparan, dan akuntabel. Sedangkan keberadaan akuntan di sektor swasta dapat menyajikan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan diandalkan.

     Keberadaan AEC pun nampaknya cukup mengkhawatirkan, terkait dengan eksistensi profesi akuntan Indonesia yang akan terancam dengan keberadaan akuntan dari negara tetangga yang merupakan anggota ASEAN. Persaingan ketat yang timbul dalam memperebutkan profesi jasa akuntan di negara-negara ASEAN, menuntut profesi akuntan untuk memiliki integritas yang tinggi dalam menghadapi pasar bebas mendatang. Menanggapi berita yang muncul di sosial media beberapa bulan lalu bahwa Kementerian Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara merupakan hal yang menarik untuk disoroti. Aturan ini dikeluarkan pada 3 Februari 2014 dan diundangkan sehari kemudian. Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Langgeng Subur menjelaskan tujuan penerbitan PMK Akuntan Beregister Negara yaitu, untuk mewujudkan terciptanya akuntan yang profesional dan memiliki daya saing di tingkat global. Empat karakteristik akuntan yang diharapkan dapat bersaing di dunia global adalah memiliki kompetensi dalam arti telah menempuh proses pendidikan, memiliki pengalaman, melakukan ujian sertifikasi kompetensi profesi bidang akuntansi, menjadi kompeten melalui pendidikan profesional berkelanjutan, menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan (APA) serta mematuhi standard dan kode etik profesi (10/3). PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara telah mengamanatkan IAI untuk menyelenggarakan registrasi ulang terhadap lebih dari 53.500 pemegang register Ak., di seluruh Indonesia. IAI juga diberi tanggungjawab untuk menjaga integritas dan kapabilitas Akuntan Profesional Indonesia untuk bisa bersaing di era AEC.

     Adapun rangkaian acara kongres XII Ikatan Akuntan Indonesia juga akan diselenggarakan pada tangal 19 Desember 2014 bertempat di Jakarta. Acara tersebut merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengukuhkan peran dan kontribusi di lingkup global. Kongres merupakan pertemuan akbar Akuntan se-Indonesia yang dilaksanakan empat tahun sekali untuk membahas perkembangan terkini profesi akuntan dan merumuskan rekomendasi strategis dalam rangka pengembangan profesi. Kongres XII ini diperkirakan dihadiri oleh sekitar 3000 akuntan dari seluruh Indonesia. Kongres XII merupakan salah satu milestone IAI, karena bertujuan untuk mengumpulkan ide dan pemikiran dari seluruh unsur IAI sehubungan dengan dinamika profesi dan tantangan yang akan dihadapi di masa datang, baik yang bersifat nasional maupun global. Kongres IAI juga bertujuan untuk mengevaluasi secara periodik kinerja dan perjalanan profesi akuntan di Indonesia,  mengkaji efektifitas dan kehandalan organisasi IAI agar dapat menjadi organisasi profesi yang adaptif dan solid dalam menghadapi berbagai tantangan. Kongres kali ini sangat strategis karena akan menyusun perspektif baru tentang grand strategy. Mengingat makin besarnya tantangan bagi profesi ini ke depan, Kongres XII memiliki arti penting bagi IAI dan seluruh stakeholders-nya. Proses pemusatan IFRS yang makin berkembang dari hari kehari, menuntut kerja keras profesi agar bangsa ini terus update dengan standar keuangan global. Dan sebagai satu-satunya organisasi profesi anggota IFAC (International Federation of Accountants) di Indonesia, IAI dituntut untuk mematuhi setiap SMOs (Statement of Membership Obligations) yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntan dunia itu. IAI sebagai organisasi profesi akuntan Indonesia, berkontribusi mendukung Pemerintah untuk terus melakukan perbaikan secara konsisten dalam pengelolaan keuangan negara, termasuk upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara melalui akuntansi dan pelaporan keuangan berdasarkan international best practices yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Indonesia. Karena itulah, pemilihan Ketua dan Anggota Dewan Pengurus Nasional (DPN) yang akan memimpin IAI untuk periode 2014-2018, merupakan momentum yang genting untuk terus menjaga stabilitas organisasi di masa depan. Dibutuhkan figur Akuntan Profesional yang berintegritas, berpengalaman, dan memiliki networking luas, untuk membawa organisasi sebesar IAI menuju kejayaan.

     Sejumlah pergerakan yang dilakukan oleh IAI nampaknya adalah upaya IAI yang sangat serius dalam menyikapi AEC 2015. Kita tidak dapat mengukur dengan pasti kesiapan akuntan Indonesia menerima masuknya akuntan profesional dari negara-negara ASEAN. Hal tersebut dikarenakan kita masih perlu untuk melampaui berbagai tantangan yang akan timbul. Tantangan kita saat ini adalah mengusahakan bagaimana pemakai jasa akuntansi dalam negeri tidak dikuasai akuntan asing. Disamping itu, perlu disadari bahwa kelemahan akuntan Indonesia adalah kurang penguasaan bahasa asing. Namun tidak perlu khawatir karena hal tersebut masih dapat dibenahi melalui pembekalan-pembekalan khusus. Menurut saya, para akuntan Indonesia tidak perlu menjadi kecut hati menyongsong era AEC 2015. Optimisme dan profesionalisme yang selama ini diuji di dalam negeri, kini harus dibuktikan di area kompetisi yang lebih luas, yaitu di Asia Tenggara. IAI perlu memastikan Akuntan Profesional Indonesia siap mengawal perekonomian bangsa ini menuju persaingan yang lebih besar di ranah ASEAN Economic Community.

Sumber:

http://www.iaiglobal.or.id/v02/akuntan_profesional.php?id=1

http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/detail.php?catid=&id=747

http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/detail.php?catid=&id=744

http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/detail.php?catid&id=512

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt53202e4610edd/ini-aturan-baru-bagi-profesi-akuntan

Debora Octaviana S/3203013037

Selasa, 25 November 2014

ARTIKEL AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.

Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar:
* Menurut Mulyadi
            Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
* Menurut Matz Usry
            Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Benarkah Menghadapi MEA Begitu Sulit, Terutama dalam Bidang Profesi Akuntan? Opini dari Mahasiswi Akuntansi

Gaung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) semakin terngiang-ngiang tiap waktu. Banyak artikel, seminar, debat, serta pelatihan yang membahas dan mempersiapkan diri untuk menyambut MEA yang tak lama lagi. Sayangnya tidak seluruh warga negara Indonesia ini optimisme untuk menghadapi MEA tahun depan, bahkan besar dari mereka seolah tutup mata dan tak peduli. “Apa yang terjadi, terjadilah” itulah kenyataan yang sering terlihat.
Saya sebagai mahasiswi jurusan Akuntansi-pun masih bingung apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi MEA? Para dosen sesekali mengingatkan bahwa tantangan sebagai akuntan kedepan akan semakin sulit apabila saya tidak mau mendorong diri sendiri untuk meningkatkan soft-skills saya. Kemampuan berbahasa Inggris, kecakapan mengelola teknologi, mampu membawa diri dengan baik, dan etos kerja yang tinggi merupakan beberapa soft-skills yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA.

Ketika MEA menjadi kenyataan, persaingan dalam mencari pekerjaan semain berat. Kenyataannya Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang berpotensi untuk mencari pekerjaan dan memperoleh penghidupan yang lebih baik. Sebagai contoh, upah buruh di Vietnam sekitar Rp 1.500.000,- sedangkan di Indonesia upah buruh tembus Rp 2.000.000,- lebih, salah satu contoh lain adalah budaya warga negara Filipina bersedia bekerja lebih lama tanpa gaji lembur, hal ini menunjukan etos kerja yang sangat tinggi. Mampukah kami –para pencari kerja- bersaing dengan mereka?

KATAKAN “YA” PADA KENAIKAN BBM 2014

            Demo demi demo akan kenaikan harga BBM silih berganti. ““Revolusi, revolusi,” teriak salah seorang pendemo saat mendekati puluhan aparat polisi yang berjaga di gerbang DPRD Jabar, Kota Bandung.” Begitulah sedikit kabar yang dirilis detik.com pada 21 November 2014 lalu. Tidak hanya itu, masih banyak penolakan-penolakan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka kenaikan harga BBM ini.
            Sejak 18 November 2014, para pengendara motor maupun mobil, memang harus merogoh kantongnya lebih dalam lagi saat ingin membeli BBM. Ini merupakan akibat dari keputusan Presiden untuk menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM yang meningkat hampir 31% dari harga awalnya inilah yang menimbulkan banyak kotroversi di masyarakat.
            Sebenarnya apa manfaat kenaikan harga BBM ini bagi kita sebagai masyarakat Indonesia? Mungkin tidak banyak masyarakat yang mengerti apalagi tahu alasan kenaikan harga BBM ini. Menurut Tribunnews.com pada hari Senin,17 November 2014 lalu, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menaikan harga BBM karena anggaran infrastruktur dan pendidikan tidak ada. “Selama ini anggaran yang ada dihamburkan untuk menyubsidi BBM.” katanya dalam pidato hari Senin lalu. Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa subsidi BBM ini akan dialihkan dari sektor konsumtif ke sektor produktif.

Indonesia Menuju Arus Bebas Investasi

Investasi merupakan komponen utama pembangunan ekonomi di suatu negara. Untuk  mewujudkan Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, investasi dijadikan sebagai tujuan pokok ASEAN. Menciptakan iklim investasi yang kondusif di Negara anggota ASEAN, dengan menerapkan arus investasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing ASEAN untuk meningkatkan arus PMA (Penanaman Modal Asing). Meningkatnya investasi asing, menjadikan pembangunan ekonomi ASEAN dan tingkat kesejahteraan masyarakat ASEAN akan terus meningkat. Dengan meningkatnya investasi, Indonesia yang mengalami penurunan rasio investasi akibat belum membaiknya iklim investasi dan keterbatasan infrastruktur mempunyai peluang untuk memperbaiki iklim investasi melalui pemanfaatan program kerjasama regional, terutama dalam melancarkan program perbaikan infrastruktur.

1001 Alasan Tidak Patuh Membayar Pajak

Berat rasanya tangan ini merogoh kocek untuk diberikan kepada Negara. Itulah yang dirasakan sebagian besar penduduk Indonesia. “Kenapa harus membayar pajak?” Pertanyaan sama yang selalu dilontarkan hampir setiap orang. Seperti anak kecil, mereka lebih memilih untuk bermain sembunyi-sembunyian dengan fiskus (orang pajak). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dibuatnya pusing mencari dan menelusuri kesana-kemari. Beraksi seperti detektif, Dirjen Pajak harus melacak dan mengawasi jutaan Wajib Pajak di Indonesia. Siapa pemenangnya tidaklah penting. Bukan masalah menang atau kalah, namun mau dibawa ke mana Negara Indonesia tercinta ini jika permainan ini terus berlanjut?

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Apa kah yang di maksud dengan akuntansi perpajakan? Mungkin sudah banyak yang tahu tentang akuntansi pajak, atau bahkan belum pernah sama sekali. Akuntansi pajak adalah akuntansi yang berkaitan dengan cara menghitung pajak dan mengacu pada peraturan undang-undang perpajakan. Fungsi dari akuntansi pajak ini adalah mengolah data kualitatif yang nantinya akan digunakan sebagai penyajian laporan keuangan tentang perhitungan perpajakan. Pada dasarnya akuntansi pajak merupakan bahasan mengenai peraturan perpajakan, baik mengenai PPh, PPn, dan pajak daerah yang berkaitan dengan akuntansi.

Akuntansi pajak memiliki pernaan yang penting dalam perusahaan yaitu antara lain membuat suatu perencanaan dan strategi perpajakan, memberikan analisa dan prediksi mengenai pajak perusahaan pada waktu yang akan datang, dapat menerapkan perlakuan akuntansi atas kejadian perpajakan (mulai dari penialian/penghitungan, pencatatan (pengakuan) atas pajak, dan dapat menyajikannya di dalam laporan komersial maupun laporan fiskal perusahaan, dan melakukan pengarsipan dan dokumentasi perpajakan dengan lebih baik sebagai bahan untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi. Akan teteapi banyak perusahaan yang menengah bahkan perusahaan besar masih belum menyadari pentingnya dari akuntansi pajak. Perusahaan cenderung untuk mengabaikan atau tidak mengurus pajak perusahaan mereka.

Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada waktu periode tertentu. Akuntansi Biaya merupakan salah satu yang penting dalam suatu perusahaan atau organisai karena akuntansi biaya digunakan oleh perusahaan untuk pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi atau perusaahan untuk menghasilkan barang atau jasa. Akuntansi Biaya memiliki definisi  sebagai waktu dan sumber daya  yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Dalam akuntansi biaya kata beban merupakan pengeluaran-pengeluaran yang di keluarkan oleh perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa, seperti beban tenaga kerja, beban pengiriman,beban bahan baku dan lain-lain. Akuntansi Biaya memiliki pengertian dan fungsi dari beberapa pakar :                    
                              
1.Menurut Schaum : suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari akuntansi biaya adalah Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.

2.Menurut Carter dan Usry : Penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

3. Menurut Abdul Halim : Akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.

“Pemain” atau “Dimainin” ya?

Pemerintahan Jokowi-JK atau biasa dikenal dengan kabinet Indonesia hebat sudah mulai bekerja untuk pembangunan bangsa. Beberapa menteri telah dipilih untuk mengemban tugas yang penuh tanggung jawab tersebut. Hal ini dilakukan untuk bisa menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan mandiri sesuai dengan janji yang telah ditorehkan oleh Jokowi pada masa kampanye.

Berbagai kebijakan telah disusun untuk mewujudkan janji tersebut. Kebijakan tersebut tentu menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan seperti yang saat ini sedang muncul akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Adanya kenaikan harga BBM ini, menimbulkan banyaknya demostrasi di kalangan mahasiswa yang menyatakan penolakan. Selain itu ada pula tindakan pemogokan kerja yang dilakukan oleh sopir angkutan umum dan para nelayan yang profesinya bergantung pada BBM bersubsidi. Namun disisi lain, terdapat respons positif dimana saat ini tercatat bahwa peningkatan penggunaan BBM non subsidi (Pertamax) melonjak naik. Hal ini lah yang diinginkan pemerintah sejak pemerintahan SBY. Seperti yang kita telah ketahui bahwa selama ini banyak sekali kalangan menengah ke atas yang menggunakan BBM bersubsidi (Premium).

WIRAUSAHA DALAM PEREKONOMIAN

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui 
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.